BLANTERWISDOM101

Ibu dan Literasi Film

Sabtu, 11 September 2021
Bismillah,

Sesi 1

Kali ini saya akan berbagi kebahagiaan dengan menuliskan keikutsertaan saya menjadi peserta lokakarya literasi film (Voila 2021) yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional dan In-Docs

VOILA sebagai lokakarya untuk belajar memahami dan merespon film.
Peserta diharapkan akan mampu melihat film sebagai tawaran gagasan dengan bungkus audio dan visual. Selain itu, peserta juga dapat merespon film dengan kritis.

VOILA terdiri atas 3 sesi pertemuan dengan durasi tiap pertemuan sekitar 2 jam.
 Berikut ini merupakan jadwal pelaksanaan sesi pertemuan:

Pertemuan #1 - Introduksi literasi film
10 September 2021, 15.00 - 17.00 WIB
Topik bahasan:
1. Kenapa kita menonton film?
2. Film sebagai tawaran gagasan.
3. Film sebagai media membujuk.

Pertemuan #2 - Membaca Film
17 September 2021, 15.00 - 17.00 WIB
Topik bahasan:
1. Konten: mendeskripsikan yang terjadi, terlihat, dan terdengar.
2. Konsep: menyimpulkan tafsir gagasan film.
3. Konteks: menghubungkan atau membandingkan elemen di luar film.

Pertemuan #3 - Merespon Film
24 September 2021, 15.00 - 17.00 WIB
Topik bahasan:
1. Bentuk-Bentuk Kritik
2. Menentukan Fokus
3. Memilih Opini, Deskripsi, dan Argumen


Setelah membaca informasi tanggal 6 September 2021 lewat WA grup Liga Film Keluarga yang berisikan 200an peserta dan FB Ibu Septi Peni Wulandani dan peserta berlaku umum, sebenarnya agak tidak yakin saya masuk sebagai 30 orang peserta terpilih untuk mengikuti lokakarya ini. 

Syarat Peserta
Setelah mengisi form biodata dan pertanyaan khusus mengenai 3 film terakhir yang dinonton, jenis film dan tema film yang disukai Alhamdulillah tanggal 9 September dapat email dari panitia lokakarya,  Woww tiba-tiba makjleb dengan lagu mba Vina Panduwina auto nyanyi September Ceriaaa...🤭☺️✌️
Lokakarya ini sangat dibuat profesional oleh tim Liga Film Keluarga dan In-Docs. Selama 3 pekan dengan bantuan aplikasi zoom meeting selama 2 jam perpekannya  Google Classroom untuk setor tugas dan  materi tambahan,  Google jamboard untuk tempelate tugas.
Kegiatan ini tidak gratis yah dibayar dengan komitmen tinggi peserta, mata berbinar di dunia film dan keluarga dan mau berkontribusi untuk keluarga.

Mengenal Pemateri Sesi Pertama
Amelia Hapsari pembuka sesi pertama pekan ini. Host hanya mengenalkan beliau adalah program director di In-Docs dari tahun 2012 hingga sekarang. 
In-Docs adalah salah satu perusahaan nirlaba untuk menggiatkan film dokumenter Indonesia.
Setelah mendapatkan materi hari ini muncul jiwa kekepoan saya siapa yah perempuan kereen ini, MasyaAllah ternyata beliau adalah salah satu juri pertama dari negara Indonesia untuk festival film oscar. Sineas wanita ini juga tidak asing di dunia film dokumenter. Dari beberapa karya film dokumenter salah satunya pada tahun 2018 beliau memproduseri film
" Rising from silence" yang meraih piala citra untuk kategori film dokumenter pendek terbaik.

Mengenal Literasi Film
Siapa sih yang tidak suka film, kalau nonton film bermutu  bisa seharian di depan layar laptop untuk hiburan masa pandemi ini, sebelumnya saya bisa melihat review film, triler dan ke bioskop di daerah kami. Film bisa menjadi diskusi dan bagian dari forum keluarga kecil kami, walaupun tema dan gendre film kesukaan anggota keluarga berbeda-beda.

Mengenal literasi film sangat baru untuk saya, yang cukup akrab itu literasi digital, nahh apa sihh beda literasi film dan literasi digital?
Literasi berhubungan dengan membaca dan menulis dan mengidentifikasi kata-kata sehingga pembaca akan menjadi penulis dengan pemahaman lebih sehingga pembaca dan penulis ini mengembangkan literasi yang kuat. Sedangkan literasi digital adalah bagaimana kita memanfaatkan bacaan dan sumber tulisan digital secara baik tidak jauh dari literasi film ini memiliki kesamaan yaitu kemampuan mengidentifikasi tipe-tipe film yang berbeda dan mengerti pesan yang mereka sampaikan.
Dari semua gendre film itu tentu memiliki alasan dari pembuatnya dan alasan ini yang menjadikan basis yang kuat untuk literasi film.

Ibu dan Film
Sebagai teman belajar ketiga anak saya yang memilih homeschooling, film adalah salah satu metode pembelajaran mereka, dalam film gendre olahraga misalnya, mereka dapat melihat semangat pantang menyerah, perjuangan, proses belajar dari sosok peran utamanya. 
Menurut mba Amelia Hapsari yang juga sebagai ibu beliau berharap film menjadi pembuka jendela bagi dunia anak-anaknya. Melalui tontonan, bacaan dan diskusi kita bisa mendesain bagaimana nanti anak-anak memandang dunia, memandang tantangan apapun yang akan dihadapi, dan memandang dirinya dan posisinya di dunia.

Film Sebagai Tawaran
Model baju dan cara berkostum memiliki tawaran yang berbeda yang didesain oleh pembuatnya begitupun pemakainya kararakter dan jiwa pemakai akan tergambar begitupun film dalam 30 detik ada beberapa frame, musik, pencahayaan, maupun  gambar yang memiliki statment berbeda.

Contoh karakter film anak perempuan:
Frozen, Okja, Little Sunshine, The Explorer Totoro

Contoh karakter film anal Laki-laki:
Transformers, The karate kid, The little Prince, Sekala Niskala

Film sebagai sebuah tawaran pendapat, konsep, cara pandang, pernyataan atau pertanyaan untuk penonton yang diramu dalam sebuah cara bercerita yang dipilih, dirancang dan dieksekusi oleh para pembuatnya.

Menganalisa Visi Pembuat Film
1. Premis Film
Apa yang ditawarkan oleh film ini? Penonton ingin dibujuk untuk apa?
Cara pandang seperti apa yang sedang ditawarkan?
2 Cara Film diramu
Emosi apa yang dirasakan

Mengapa Menonton Film
1. Membuka diskusi
2. Menelusuri kedalaman isu/ masalah/realitas
3. Memperkenalkan keberagaman.

Mengapa Menganalisa dan Memilih Film
1. Memperkenalkan dan mendiakusikan keberagaman budaya
2. Memperkenalkan dan mendiakusikan mesalah/realitas dari berbagai sudut pandang
3. Menawarkan berbagai bentuk estetika
4. Menawarkan beragam cara bercerita.

Dari sesi pertama yang dapat saya petik adalah berbagai film anak yang ditawarkan walaupun berbungkus animasi film anak saya harus lebih seleksi untuk ditonton anak-anak. Contohnya film animasi anak Frozen rumah produksi Disney's menawarkan film sekaligus merchandise ini lebih ke tontonan dewasa.

Semoga bermanfaat
Wassalam





Share This :
Nurfaizah Husen

Perkenalkan nama saya Nurfaizah isteri dari Muh. Yusran Achmad, Ibu dari tiga orang anak, lagi seru-serunya belajar Fitrah Based Education untuk membersamai anak-anak menumbuhkan fitrahnya

22 komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga El Zahrans Journey bisa memberi insight .
Ditunggu celotehnya di kolom komentar, namun jangan tinggalkan link hidup yah

  1. Anak perempuan saya paling suka film Frozen, salah satu alasannya katanya lagunya enak-enak. Padahal orang tuanya juga suka, sih.

    BalasHapus
  2. Wah... dapat pengalaman yang menyenangkan. Bunda harus menyesuaikan diri dengan film nih kalau mau dapat kesempatan. Bawaannya ngantuk aja kalau sudah depan layar... 🤭

    BalasHapus
  3. wah seru sekali ya mb. banyak insight yang didapat dari dunia perfilman, jadi makin kritis dan jeli juga untuk menyuguhkan film pada anak.

    BalasHapus
  4. Saya suka film,,, dan dalam setiap film pasti ada pesan, tapi betul perlu ada bimbingan dari org tua, krn tdk semua anak akan mampu tahu apa pesan dari film itu

    BalasHapus
  5. Kegiatan gratis yang dibayar dengan komitmen dan memberi feedback ke keluarga, wuaaa sebuah kegiatan yang seru sekaligus menantang ya Mom :D
    Setelah baca sampai akhir, baru paham bahwa tontonan kartun pun juga harus bijak diberikan pada buah hati ya Mom, terima kasih sharingnya mom :D

    BalasHapus
  6. Membuka wawasan saya tentang perfilman bun..
    Ah iya sebagai Ibu mesti bijak memilih tontonan anaknya..
    Terkadang film kartun ternyata kontennya untuk dewasa..hiks
    .
    Makasih sharingnya bun

    BalasHapus
  7. Jujur sih literasi film masih menjadi tantangan tersendiri untuk bisa sampai tahap kritis. Seringnya masih pada level menikmati, hihi. Terimakasih sharingnya sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  8. Literasi dunia perfilman ternyata asik ya, sangat jarang ditemui sih, tapi dengan informasi ini menjadi tahu bagaimana sebuah film di garap.

    BalasHapus
  9. Karena gaya belajarnya visual, Bunda termasuk yang suka nonton film. Insyaallah banyak hikmah yang bisa kita ambil, bahkan bisa jadi pelajaran berharga dalam hidup. Barakallaah mbak, berkesempatan menjadi 30 peserta yang terpilih

    BalasHapus
  10. Wah, keren banget nih mba.. Film aja bisa di tafsir loh..
    Duh, serasa jadi penulis naskah film nih.. Hehee

    BalasHapus
  11. Aku jada makin penasaran sama Ibu Profesional. Keren2 programnya yambak

    BalasHapus
  12. Duh.. Minimal banget sih pengetahuan ku, aku kira literasi itu hanya sekitar buku, karena kan membaca dan menulis,
    Tapi dari artikel mba, ternyata ada literasi film dan digital juga..
    Makasih ilmunya mba.. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  13. Kereennn, Mbak. Jadi penasaran dan pengen ikut sama Ibu Profesional :3

    BalasHapus
  14. Wah dapat pengalaman baru ya tentang dunia literasi film, hebat deh sudah merambah ke dunia ini juga mba.. Spill biaya nya mba wkwk bisikiin aja.

    BalasHapus
  15. Inilah yang membuat aku makin pingin sekali daftar jadi member IP mbaa.. tertinggal terus nih... Huhhuuh

    BalasHapus
  16. Saya selalu menyempatkan nonton film bareng anak di akhir pekan. Minimal sebulan 2 kali. Film keluarga yang edukatif dan film kartun jadi favorit kami... Btw, salam kenal ya... Dari saya: the cupest

    BalasHapus
  17. ren sih IIP nih, ada ya yang khusus bahas perfilman jadi inget sundance film festival disana bakal ada diskusi panel pegiat film mbak.

    aku sepakat poin film sebagai tawaran, sekrg banyak sekali iklan masuk ke film

    BalasHapus
  18. Ini kemarin yang rame dibahas di wag pengurus KLIP, semua pengemar film kecuali aku... Makanya pas mau daftar voila udah dua kali isi gform nggak jadi send... 😃padahal serumah pada sufi (suka film) bundanya hanya suka film kartu.

    BalasHapus
  19. Wah pasti seru ya mbak, aku juga baru masuk IP 11 nih, ga sabar ikit berbagai kegiatan yang mengedukasi

    BalasHapus
  20. keeereeen mba acaranya, jadi semacem kupas tuntas tentang film ya. bisi bikin kita makin kritis lagi tentang film

    BalasHapus
  21. Let’s discover what 바카라 사이트 makes Ignition our top pick for free online slots. NetEnt casinos offer you essentially the most safe and customary ones corresponding to bank cards, debit cards, e-wallets, financial institution transfers and typically even cryptocurrencies in your deposits and withdrawals. Min deposit $10 or more utilizing the deposit code 100CASINO. To play, you first create your character, then it's time to discover. A lot of our gamers say that once you discover the fun to be had, you'll never wish to go back to plain old slots. We will never bombard you with pop-up adverts when you're up} having fun with our free slot video games.

    BalasHapus