Gambar : Field trip di industri pengolahan tempe
Gambar : salah satu jenis bahan menempe di green lab School Of Life PoPiaPiara Sistem pendidikan dan pengajaran Indonesia harus disesuaikan dengan kepentingan rakyat, nusa dan bangsa, kepentingan hidup kebudayaan dan hidup kemasyarakatan dalam arti yang seluas-luasnya.
Maka harus diingat adanya perbedaan bakat dan keadaan hidup antara anak didik yang satu dengan yang lain (daerah pertanian, perdagangan, pelayaran, danlain-lain). Maka perlu diadakan diferensiasi untuk memperbesar kemanfaatan bagi anak didik, maupun masyarakat dan negara (Ki Hadjar Dewantara Pusara, Januari 1955) dalam buku Fitrah Based Education
Kurikulum School Of life Popiapiara untuk project yang mencakup 4 pilar kurikulum: Kurikulm Akhlak, Kurikulum Logika, Kurikulum Leadership dan Kurikulum Bisnis dapat diaplikasikan dalam projects based learning bisa dilihat dalam
Problem Based Learning
Setiap keluarga, masyarakat lokal maupun dunia pasti memiliki masalah, ini bisa menjadi isu yang sama maupun spesifik. Pemecahan masalah bisa dilakukan secara mengglobal dengan berbagai tindakan yang berbeda sesuai karakteristik dan kekuatan yang dimiliki. Setiap kita bisa membawa solusi itu dengan berbagai cara dan aksi. Tidak perlu mencari cara yang besar dan tidak terjangkau dan mengawang-awang sehingga menghambat langkah kita untuk bergerak membuat hati pikiran menjadi beku. Setiap anak adalah a change makers, tugas kita sebagai fasilitator adalah mengarahkan dan memfasilitasi untuk membentuk karakter pejuang dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Kurikulum sekolah alam dalam bidang bioteknologi tingkat sekolah menengah pertama khususnya di School Of Life Popiapiara menjalankan kurikulum magang bidang bioteknologi ini dengan menjalankan sistem pertanian yang ramah lingkungan. Memanfaatkan green laboratorium dengan menanam bibit lokal berbagai jenis protein nabati khas daerah.
Isu Stunting Sebagai Kurikulum Problem Based Learning
Google search dan berbagai bidang kehidupan banyak membahas tentang stunting/gizi buruk ini merupakan isu yang sistemik bangsa Indonesia dan juga dunia. Stunting bisa dicegah dengan memperbaiki gizi seorang ibu yang mempersiapkan kehamilan dan setelah proses melahirkan. Mengapa ini menjadi isu besar yang harus dijadikan kurikulum?
Kurikulum harusnya bisa menjawab kebutuhan masa depan anak. Bangsa Indonesia memiliki angka kelahiran yang besar dan bonus demografi yang bisa menjadi menguntungkan apabila generasi ke depannya cerdas dan kuat, namun akan menjadi beban negara apabila generasi ini mengalami stunting.
Kandungan Protein dan Gizi Proten Hewani dan Protein Nabati
Sebagai warga negara Indonesia yang dikaruniai sumberdaya alam yang kaya dan unik dari sabang hingga merauke. Dalam buku fitrah based Education ust,oleh Harry Santosa allahummayarham, keunggulan sebuah bangsa terletak pada kemampuannya bersyukur atas karunia potensi unik bangsa itu kemudian bersabar memerdekakannya sehingga menjumpai takdir peran peradabannya dengan sebaik-baiknya. Keunggulan sebuah bangsa adalah kemampuannya menghebatkan potensi kekuatan komunalnya bersama potensi kekuatan individualnya sehingga memberi rahmat dan manfaat sebesar-besarnya ummat manusia dan alam semesta.
Masyarakat Indonesia sebagian besar adalah kepulauan dan hidup dipesisir. Protein ikan laut segar dan berbagai jenis karbohidrat dan sayur-mayur yang dapat hidup pada jenis tanaman yang minim air dapat tumbuh dan dapat dimanfaatkan sebagai gizi terbaik keluarga. Penduduk Indonesia yang jauh dari pesisir yang hidup di daerah pertanian dan pegunungan bisa memanfaatkan kesuburan tanahnya memelihara berbagai jenis tumbuhan yang mengandung protein nabati.
Heritage Pangan Lokal Tempe Sebagai DNA Bangsa Indonesia
Menurut ahli bioteknologi muda Dr. Amadeus Driando Ahnan, tempe memiliki kandungan gizi terbaik sebagai pangan lokal. Hasil penelitiannya di laboratorium "Tempe Movement" kandungan dan gizi tempe bila dibandingkan dengan kandungan daging sapi. Kandungan protein dan zat besi tempe sama atau lebih tinggi dari daging sapi, jumlah energi yang dihasilkan sama, serat dan Kalsium tempe jauh lebih tinggi dari daging sapi. Lemak jenuh dan kandungan garamnya jauh lebih rendah.
Tempe Sebagai Makanan Harapan Fooded Help
Hadiah Indonesia Untuk Dunia
Tempe tidak hanya bisa dikonsumsi di Indonesia namun negara dunia juga sudah banyak mengonsumsi tempe. Menurut ahli bioteknologi yang akrab dipanggil Ando ini, ada 20 jenis kacang-kacangan yang sudah diteliti memiliki kandungan protein nabati dan gizi terbaik yang ada di seluruh Indonesia, dan tentu saja masih banyak jenis kacang-kacangan yang belum sempat ditelitinya yang tersebar di penjuru Indonesia. Tempe merupakan makanan harapan karena memiliki protein tinggi, bergizi, ramah lingkungan dan terjangkau dari segala strata ekonomi dan sosial yang berbeda.
Menurut Fadly Rahman seorang penulis jejak rasa nusantara dan dosen sejarah di Universitas Padjajaran, selama ini kita memahami tempe adalah makanan lokal berbahan baku kedelai namun tempe adalah kata kerja yang orang dahulu menyebutnya "menempe". Tempe adalah kata kerja dengan proses fermentasi ragi "tape" dengan menggunakan "tempayan" maka diakronimkanlah tape dan tempayan ini menjadi tempe.
Menurut Ando Tempe "menempe" melipatgandakan khasiat kesehatan protein nabati yang memiliki zat bio aktif setelah difermentasi. Tempe dengan bioaktif yang meningkat pesat ini dapat menurunkan resiko kanker dalam level sel, obesitas, kesehatan kognitif, kesehatan paru-paru, kesehatan hati, kesehatan tulang, pemulihan otot dan sistem pencernaan sehingga baik dikonsumsi oleh atlet dan olahragawan.
Selamat "Menempe" Dunia
Share This :
Tempe disebut sebagai makanan paling sehat di dunia, tapi sayangnya di Indonesia tempe dianggap makanan rakyat kelas bawah oleh sebagian orang. Miris memang, ya.
BalasHapusSemoga banyak yang tersadarkan tentang pentingnya protein bagi tubuh kita, termasuk tempe
Betul...syukurnya ada tokoh anak muda dgn tempe movement nya seorang doktor bioteknologi
Hapus